-->

Pemahaman Awal tentang Pembuatan Film, Emosi dan Jiwa

Tulisan ini ingin melanjutkan sebuah bahasan yang sebelumnya pernah  diungkapkanyaitu tentang "mempersiapkan mental untuk membuat Film" yang mana  disitu dijelaskan bahwa ada perbedaan antara jiwa dan mental, dan perbedaanya  dianalogikan dengan emosi dan logika. Mental lebih mementingkan logika, dan  sedangkan tulisan tersebut mencoba menjelaskan dari sisi emosi. Sisi ini  sebenarnya mencoba mengungkap bagaimana film menjadi daya tarik sehingga banyak  sekali yang ingin menjadi seorang pembuat film (Filmmaker). Kenapa demikian?  karena secara logis, seorang calon pembuat film sebaiknya adalah seorang  mahasiswa film namun tidak semua pembuat film adalah mahasiswa film dan pada  kenyataanya ada mahasiswa film yang tidak selalu terlibat dalam pembuatan film.  Secara kejiwaan, perjalanan seorang pembuat film memang sangat bermacam macam,  dan diantara berbagai pendapat itu sah sah aja.

Seorang pembuat film, menyangkut tiga unsur utama yaitu selain produser ada  sutradara dan seorang penulis. Seseorang tidak harus menjadi produser, dan bisa  memilih diantara dua lainnya untuk bisa terlibat dalam pembuatan film. Secara  emosional, film memang memiliki daya tarik seni, yang dikaitkan dengan sani atau jiwa dan berhubungan dengan estetika; inilah yang sering kali diartikan secara keliru. ada yang menggunakan istilah "taste", "feeling" atau "soulful" dalam menjelaskan daya tarik estetika film, namun demikian tidak selalu utama karena film adalah seni terapan yang menggunakan ilmu dari berbagai disiplin ilmu lainnya.

film memang harus memiliki daya tarik estetika untuk menggugah penontonnya.  Seperti halnya psikologi, estetika film bisa dipelajari melalui memahami konten yakni cerita inilah yang kemudian menjadi tanggung jawab penulis. Disinilah kita harus mulai sepakat bahwa untuk terlibat secara emosional dalam pengkaryaan film adalah paling besar ditentukan oleh penulis, walaupun sutradara dan produser bisa mengambil andil dalam kualitas psikologis tersebut. Akan tetapi, interpretasi film itu sangat visual sehingga sang sutradara harus bisa memposisikan diri sebagai penulis. Seorang produser, bisa juga memahami psikologi penonton melalui keadaan publik yakni pemasaran dan komunikasi massa.

berikut akan kita bahas emosi dan jiwa seorang pembuat film. Silahkan berkomentar dibawah ini tentang "Bagaimana Emosi menjadi bagian dalam pembuatan film?"

0 Response to "Pemahaman Awal tentang Pembuatan Film, Emosi dan Jiwa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel