Selesai membuat Film, itu harus OPTIMIS!
January 19, 2020
Add Comment
Kebanyakan dari kawan - kawan kita, atau bahkan Kita sendiri pernah mencoba membuat film atau setidaknya berusaha membuat film, pernah mengalami hambatan, dan walaupun berupaya untuk bisa mengatasi berbagai hal akhirnya film itu masih saja tersendat sendat. Secara pribadi, saya pernah mengalami itu; film dibuat dengan sangat susah payah.
Dimulai dengan kesepatakan ide, karena kebanyakan dari kru adalah tenaga sukarela rasanya pada waktu itu, perlu agar semua pihak terpuaskan dengan pilihan ide. Akhirnya dengan proses debat, kami mengorbankan ego dan bisa menyepakati. Kami pun paham bahwa film itu tidak bisa memuaskan semua pihak. Film dimulai dengan penulisan sekrip, yang sebenarnya bila saya cermati hingga saat ini banyak kesalahan plot namun kami berjalan saja. Saya pernah dengar cerita, bahwa untuk bisa mengangkat sebuah cerita saja, kru bisa beradu pendapat dan mengalami proses yang sangat alot untuk menyepakati karena juga ada revisi yang berjalan sangat lambat.
Untuk casting pita bekerja sama dengan sebuah komunitas teater di lingkungan kampus. Kami merasa itu adalah pilihan yang baik karena disana kita bisa mendapatkan para aktor/aktris yang paham dengan penokohan. Hal ini kamu lakukan karena pertimbangan sebuab kejadian, sebuah pembuatan film dengan menggunakan teman atau sodara sebagai casting (yang sebenarnya tidak bermasalah) sampai adalah masalah dengan bayaran atau komitmen ketika diberikan arahan di lokasi (sungkan atau enggan bersikap serius). Karena kami menggunakan beberapa lokasi, kami pun menggunakan seorang asisten sutradara (astrada) dan asisten produser (asprod) dari kalangan mahasiswa film, yang sebenarnya cukup mumpuni dalam menjalankan pekerjaan mereka. Izin lokasi sudah rampung, peralatan sudah dijemput (karena meminjam) ada beberapa yang disewa, make-up kemudian art terliputi, talent sudah dijemput dan disepakati namun transport kita kurang dan pada waktu berangkat ban kami mengalami bocor Salam perjalanan.
Akibatnya set-up lokasi mengalami ngaret, pada saat shooting seorang satpam terus datang bolak - balik menyampaikan kekhawatirannya karena ada agak berisik dan tidak berkoordinasi dengan atasannya. Ketika pindah lokasi beberapa alat tidak terbungkus dengan baik, ada smartphone kawan yang terinjak, baru tersadari dongkrak mobil hilang karena buru -buru dan terlupa. Sesampaimya di lokasi kedua, hari sudah gelap dan kami masih berhutang scene, seharusnya kami balik ke lokasi sebelumnya (kami semua pushing memikirkan Tsb). Sementara sutradara sudah mengalami kecapean, asprod kami mencari cari lokasi yang mirip untuk mengambil scene yang masih kurang (mengalami agar tidak harus kembali ke lokasi sebelumnya). Kami pun dengan putus mengalami cara untul menambah kru dengan memanggil kawan - kawan untuk bantu - bantu dilokasi, semangat kami mulai bangkit.
Bersambung
0 Response to "Selesai membuat Film, itu harus OPTIMIS!"
Post a Comment