Review Singkat Film JOKER (2019) Tanpa Spoiler!
February 15, 2020
Add Comment
Seperti layaknya film - film lainnya yang memasukan tokoh komik, film Joker (2019) memberikan sisi lain dari semua yang pernah dibuat. Memenangkan Golden Lion, dan juga menjadikan Joauqin Phoenix pemeran terbaik Academy Award 2020. Ada ekspektasi yang sangat mendalam dari penonton dari karakter Joker sebelumnya yakni The Dark Knight (2008), sekarang lebih gelap dan sangat tersiksa. Penderitaan yang akan kita saksikan dan rasakan mungkin akan mengungkap apa yang merubah seorang biasa karena film ini adalah sebuah asal usul seorang kriminal yang paling dikenal dengan nama Joker.
Kontras dengan simbol dan wacana badut seperti kegembiraan dan kesenangan yang dibalut dengan kelucuan adalah karakter Arthur Fleck. Mengalami keguncangan mental, kita tahu bahwa orang yang tertawa namun terdengar seperti menangis pasti telah mengalami sebuah kejadian yang sangat luar biasa (traumatis). Pikiran kita mungkin ingin sekali mengungkap kejadian tersebut sekaligus menanti perubahan dalam jiwa Arthur, namun gambaran seseorang yang menyedihkan ini tidak bisa memunculkan keberanian untuk masuk ke dalam kegelapan tersebut.
Arthur Fleck memiliki seorang ibu, dia sangat menyayanginya dan menikmati apa yang mungkin bisa terlihat sebagai sisa sisa kehidupannya. Ibunya, sebagian besar dalam film ini terlihat terkulai lemas diatas kasur. Arthur memiliki harapan, ingin sukses menjadi seorang pelawak (stand-up comedian) menemui cinta dan menikmati hidup namun lagi kita dibayangi oleh sebuah outcome yang sangat mengerikan, dia akan gagal, akan menjadi seorang gila yang menteror Gotham, menyusahkan dan membuat onar, menjadi lawan setara seorang ksatria. Pada akhirnya kitapun memahami kegilaan tersebut, dan lebih dari itu sebuah kemanusiaan yang akan kita simpan sebagai pengalaman pahit seseorang.
Di setiap film ini, kita dikejutkan oleh banyak hal bahwa Joker memulai hidup dengan penuh kebahagiaan dan walaupun pada akhirnya, kita semua tahu dia mungkin saja seorang korban. Jika kita percaya pada hal itu maka, Arthur hanyalah seorang pion yang ditempatkan oleh nasib. Yang menarik adalah, kita percaya pada nasib kita bisa saja menempatkan itu sebagai sesuatu yang tidak bisa dihindari. Kita seharusnsya punya pilihan, dan bisa menangkal segala bentuk keburukan dalam diri kita dan akhirnya menjadi yang terbaik. Namun itu tidak terjadi pada Arthur. Karena dibalik sebuah kegilaan adalah penderitaan seorang yang bahagia.
Logika film ini sangat menjerumuskan namun sekaligus mampu membuat orang tersihir olehnya dan membuat orang percaya bahwa. Kita hanyalah korban dari nasib dan kita tidak bisa menghindarinya.
Sudahkah kalian menonton Joker (2019)?
Lihat Review Lainnya:
0 Response to "Review Singkat Film JOKER (2019) Tanpa Spoiler!"
Post a Comment