-->

Pentingnya Sikap Terbuka dalam Belajar Film

Dalam artikel ini kita akan membicarakan soal sikap belajar yang dapat membantu kita untuk bisa mengembangkan ilmu. Tentunya sikap ini juga berlaku untuk semua orang yang sedang belajar atau yang sedang mencari pengetahuan atau ilmu, karena sifatnya yang mendorong pertumbuhan dan perkembangan yaitu "keterbukaan". Seperti organisme yang hidup, kita semua membutuhkan asupan yang diolah oleh diri kita sehingga terjadilah penambahan nilai. Seperti halnya makanan, gizi yang baik akan bermanfaat bagi tubuh dan membuat kita tumbuh besar dan sehat, sebaliknya makanan dengan kurang atau gizi buruk akan memberikan kita "sakit" dan tidak mampu membuat tubuh berkembang.

Untuk bisa memahami, memiliki kemampuan dan menjalankan proses belajar ini kuncinya hanya satu, "terbuka" atau "Keterbukaan". Dalam menerapkan keterbukaan ini marilah kita menggunakan landasan yang mendasar yaitu Jiwa (pikiran), Raga (badan) dan Sukma (spiritual). Membuka adalah memungkinkan adanya pemasukan, atau penerimaan atas nilai - nilai yang ada. Nilai itu ada yang terlihat dan tidak terlihat. Terbuka pun sebenarnya masih bisa menyertakan sikap memilih, dimana kita bisa mencari apa yang terbaik buat kita.

Pada landasan Jiwa, marilah kita terbuka dengan informasi baru, dan mau menerima pendapat orang lain; seperti kritik, saran, gagasan tanpa harus menyikapinya secara lisan. Salah satu sikap terbuka juga adalah membiarkan (walaupun tidak selalu acuh). Selalu terbuka dengan pilihan - pilihan lain, gunakan analogi "what if" (apabila jika) dan bayangkan bila kita mengambil pilihan lain. Menyikapi tanpa harus menanggapi artinya 'mendengarkan'. ini merupakan sesuatu yang sulit tapi dapat dipelajari.

Pada landasan Raga, marilah kita terbuka dengan sentuhan, salaman, pelukan dan mulai meraba dengan organ - organ kita. Selain dingin dan panas cobalah untuk keluar rumah dan merasakan kehangatan di tengah masyarakat, melakukan untuk orang lain dengan mengangkat, mendorong, menggeser dsb. Pahami bahwa raga hanyalah titipan yang harus dipelihara dengan makanan yang bergizi, dibersihkan dan diistirahatkan.

Pada landasan Spiritual, marilah kita terbuka dengan keberadaan dan kehadiran makhluk - makhluk lain, tumbuhan, hewan, alam luas seperti sungai, kebun, gunung, harimau dsb. Memahami bahwa selain makhluk ada juga sang pecipta yang selama ini telah mengawasi dan memberikan apapun yang selama ini kita terima. Memahami bahwa kita adalah bagian dari yang besar. Kita hanyalah butiran yang dialirkan energi (nilai) yang kita bisa kelola.

Sebaliknya, bila kita tertutup maka kita cenderung untuk merasa paling benar (keras kepala), banyak berbicara dan tidak pernah berkorban. Merasa perlu menanggapi, memiliki dan menguasai segala bentuk ruang dan bahasa (berdebat). Bila kita tertutup maka kita hanya memikirkan diri sendiri dan tidak pernah terpikirkan untuk mengorbankan apapun untuk orang lain. Jelas Sikap tertutup ini hanya akan mengkerdilkan kita dan juga orang lain, sikap yang mengekang dan menahan kita untuk tumbuh dan berkembang. Tertutup bukanlah sikap seorang pelajar.

Dalam belajar memproduksi film, sikap keterbukaan ini perlu karena cakupannya yang sangat luas. Bagaimana menurutmu?

Baca selanjutnya: 

0 Response to "Pentingnya Sikap Terbuka dalam Belajar Film"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel